Ini Pesan Kiai Cepu di Era Digitalisasi


Kota Malang - Harus diakui, hingga saat ini, pada era digitaslisasi masih banyak kaum muda, khususnya pelajar dan mahasiswa yang kurang memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dengan baik atau dalam hal-hal positif dan bahkan cenderung menyalahgunakannya. 

Sehingga adanya kemajuan teknologi jika berada ditangan yang tidak tepat akan sia-sia, dan pada akhirnya akan mendatangkan yang Namanya mubazir atau percuma, sehingga apabila sudah demikian akan dekat dengan perilaku setan. 

Seperti adanya kecerdasan buatan atau AI (Artificial Intellegence) apabila tidak dimanfaatkan dengan baik atau bahkan tidak bisa menggunakan, maka kita akan menjadi orang yang bodoh. Belum lagi jika kita malas belajar, maka akan semakin malas dan pada akhirnya kita akan dikendalikan teknologi bukan sebaliknya.

Beberapa hal itu yang disampaikan KH Kusen S.Ag., M.A., Ph.D dal Gema Pengajian Ahad Pagi (GPAPA) Pimpinan Cabang Muhammadiyah (PCM) Klojen di masjid Khatijah Jalan Arjuno 19A Klojen, Minggu (20/7). Adapun tema pengajian kali ini yaitu 'Menyiapkan Generasi di Era Digitalisasi'. 

Di era digitalisasi ini, lanjut pria yang lebih dikenal sebagai Kiai Cepu itu, banyak hal yang harus dipersiapkan dan dilakukan agar kita tidak terimbas dampak negatifnya, atau minimal dapat mencegahnya. 

Menurutnya, selain mempelajari dan menguasai teknologi, maka keimanan dan ketaqwaan harus menjadi banteng yang kuat agar kita dapat memanfaatkan teknologi dengan sebaik mungkin. 

"Bagi anak-anak, yang harus disiapkan bukan kognitifnya tapi mental atau karakternya, sehingga kelak menjadi generasi bangsa sesuai harapan. Generasi saat ini harus dilatih pemanfaatan teknologi informasi degan baik," sambung Kiai nyentrik itu. 

Lebih lanjut pria yang juga Wakil ketua Lembaga Seni Budaya dan Olahraga (LSBO) Pimpinan Pusat Muhammadiyah ituitu mencontohkan, seperti untuk menambah dan memperdalam ilmu pengetahuan, bagaimana menanamkan kebaikan hingga memperkuat keimanan. 

Dalam konteks ini, dikatakan Kiai yang pernah menjadi ketua Pimpinan Cabang Istimewa Muhammadiyah (PCIM) di Rusia itu, lingkungan dan orang tua mempunyai peran besar. Para orang tua harus bisa mengontrol dan mengawasi anak-anaknya dalam bermedia sosial.

Misalnya, mengetahui anaknya bergaul dengan siapa, dan ada Batasan dalam pergaulan. Jangan sampai lepas kontrol, seperti selalu bermain game yang pada akhirnya lupa solat. 

"Orang tua juga harus memberikan alasan yang logis kepada anaknya, kenapa dan apa bahaya serta dampak dari media sosial yang berlebihan atau bahkan melampaui batasan norma-norma. Di era digitalisasi ini, kemajuan teknologi apabila ada di tangan atau orang yang tepat, maka akan menjadi alat atau sarana dalam meningkatkan pengetahuan dan keimanan," pungkasnya.(asa) 
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments