Kota Malang - Hari buruh internasional atau mayday adalah hari untuk menghargai dedikasi para pekerja yang telah menjadi pilar utama dalam membangun ekonomi bangsa, termasuk ekonomi kota Malang. Setiap keringat yang tercurah, setiap kerja keras yang dilakukan, adalah bagian dari perjalanan panjang menuju kesejahteraan bersama dan kemajuan daerah.
Demikian yang disampaikan Wali kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM saat membuka peringatan hari buruh di hotel Savana kota setempat, Kamis (01/05). Tema yang diusung pada peringatan hari buruh tahun ini adalah "Merajut Kebersamaan untuk Peningkatan Kesejahteraan Pekerja dan produktivitas Nasional (mayday is collaboration day)".
Tema ini, terang Wali kota Wahyu, mengingatkan bahwa tantangan dunia kerja saat ini tidak bisa dihadapi secara sendiri-sendiri. Diperlukan membangun kekuatan kolaborasi, antara pekerja, pengusaha, dan pemerintah, demi terciptanya lingkungan kerja yang produktif, harmonis, dan berdaya saing.
"Dalam konteks pembangunan kota Malang, semangat ini sejalan dengan visi kita bersama, yaitu "menuju malang mbois dan berkelas". Kota yang mandiri, berbudaya, optimis, indah, sejahtera, berkelanjutan, kolaboratif, efisien, lestari, adaptif dan sinergis," imbuhnya.
Lebih lanjut Wahyu mengatakan, tentu secara garis besar visi ini tercipta dalam rangka menjunjung tinggi kesejahteraan masyarakatnya. Namun perlu dipahami bersama, dalam konteks perjuangan hak-hak pekerja dan peningkatan kesejahteraan buruh yang menjadi inti dari peringatan hari buruh internasional, membutuhkan sumber daya manusia yang unggul, industri yang kuat, dan hubungan industrial yang harmonis.
Dikatakan orang nomor satu di pemkot Malang itu, karena sejatinya, pekerja dan pengusaha adalah dua pilar yang saling menguatkan. Tanpa pekerja yang berdedikasi, produktivitas tidak akan tercapai. Tanpa pengusaha yang berkomitmen, lapangan kerja tidak akan terbuka.
"Maka, penting bagi kita semua untuk membangun hubungan industrial yang berlandaskan prinsip keadilan, kesetaraan, dan penghormatan terhadap hak dan kewajiban masing-masing. Saya mengajak kepada seluruh pekerja di kota Malang untuk terus meningkatkan kapasitas dan kompetensinya," sambungnya.
Disampaikan Wahyu, jadilah pekerja yang adaptif, inovatif, dan siap menghadapi tantangan globalisasi serta perkembangan teknologi. Karena di era ini, kompetensi menjadi kunci keberhasilan dan kesejahteraan. "Kepada para pengusaha, saya juga mengingatkan pentingnya memperhatikan kesejahteraan pekerja. Ciptakanlah lingkungan kerja yang aman, nyaman, dan menghargai martabat manusia," jelasnya.
Dengan memperlakukan pekerja sebagai aset penting perusahaan, dikatakan Wahyu, pihaknya yakin produktivitas dan loyalitas pekerja akan meningkat, sehingga usaha pun akan berkembang lebih pesat. Dalam kesempatan ini, dia menegaskan pentingnya upaya bersama dalam mencegah dan menyelesaikan perselisihan hubungan industrial.
"Konflik yang tidak tertangani dengan baik, seperti mogok kerja atau bahkan penutupan perusahaan, hanya akan merugikan semua pihak. Oleh karena itu, mari kita utamakan dialog, musyawarah, dan mediasi dalam mencari solusi terbaik, dengan prinsip saling menghormati dan saling percaya,"urainya.
Pemerintah kota Malang, kata Wahyu, berkomitmen untuk terus hadir sebagai mediator yang adil dan fasilitator yang efektif dalam menjaga stabilitas hubungan industrial. "Kami juga berupaya menciptakan kebijakan-kebijakan yang pro pekerja dan pro pengusaha, demi mendukung iklim usaha yang sehat dan pertumbuhan ekonomi daerah yang inklusif," pungkasnya.(asa)
0 Comments