Menteri PKP Realisasikan Program 3 Juta Rumah di Kampung Topeng


Kota Malang - Didampingi Wali kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait meninjau langsung hasil program gotong royong renovasi rumah merah putih oleh Lippo yang menjadi bagian dari program 3 juta rumah dalam satu tahun, di kampung Topeng kelurahan Tlogowaru kecamatan Kedungkandang kota Malang pada Jumat (17/10) malam. 

Dalam kesempatan ini, Menteri PKP juga bertanya langsung dengan pemilik rumah terkait pelaksaaan renovasi rumah dan tanggapan terkait program ini. Di Jawa Timur, program ini merenovasi 500 unit rumah, dan dari jumlah tersebut di kota Malang ada 40 rumah yang direnovasi dan 33 diantaranya sudah dilaksanakan.

Disampaikan Menteri yang akrab disapa Ara tersebut, bahwa dari program ini merupakan salah satu bentuk gotong royong dan atau sinergi antara pemerintah dan swasta untuk mewujukan kesejahteraan rakyat. “Saya minta agar pemkot Malang terus berkoordinasi dengan pihak Lippo dan dapat menjalankan program ini dengan baik,” imbuhnya.

Disaksikan Wali kota Wahyu, Menteri Ara juga memastikan kepada warga kampung Topeng tentang awal terbentuknya kampung tersebut serta pembangunan rumah warga yang dulunya hidup di jalanan dengan mengamen, mengemis dan menjadi pemulung. Kampung ini hadir dan ditempati warga sejak tahun 2016, yang digagas oleh Menteri Sosial yang saat ini dijabat oleh Khofifah Indar Parawansa.

Sementara itu, wali kota Malang pun mengucapkan terima kasih atas terealisasinya program ini di kota Malang. Pemkot Malang, kata dia, terus berkomitmen melakukan penataan dan revitalisasi kawasan permukiman agar tetap layak huni sekaligus mendukung pengembangan ekonomi lokal, termasuk didalamnya permukiman di kampung Topeng. 

“Tentu pemerintah bersama seluruh stakeholder terkait senantiasa melakukan identifikasi terhadap rumah-rumah yang perlu peningkatan kualitas sebagai bentuk tanggung jawab dalam memastikan tidak ada warga yang tertinggal dari proses pembangunan,” sambungnya.
 
Namun, kata Wahyu, pihaknya juga tidak menutup mata bahwa masih terdapat rumah-rumah warga yang belum layak huni. Kondisi ini menjadi tantangan yang harus dijawab demi menghadirkan kesejahteraan untuk masyarakat. Dalam konteks tersebut, kolaborasi lintas sektor tentu menjadi kunci untuk menjawab berbagai tantangan yang ada.

Pemkot Malang, terang pria yang akrab disapa pak Mbois itu, mengaku akan terus memperkuat arah pembangunan berbasis kolaborasi. Pembangunan perumahan dan penataan kawasan tidak dapat berdiri sendiri dan diperlukan kerja bersama yang menyatukan kebijakan, kepedulian sosial, dan partisipasi masyarakat. 

“Program ini bagian dari upaya memperkuat wajah permukiman masyarakat yang sejalan dengan visi kementerian PKP untuk mewujudkan kawasan hunian yang berkualitas, inklusif, dan berkelanjutan bagi seluruh lapisan Masyarakat. Kerja sama seperti ini, lanjtu dia, bukan hanya meningkatkan kualitas fisik hunian, tetapi juga memperkuat tatanan sosial dan ekonomi warga,” pungkas Wahyu. (asa)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments