Kota Malang - Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), Maruarar Sirait meminta pemkot Malang dan warga kampung Topeng di kelurahan Tlogowaru kecamatan Kedungkandang untuk menghidupkan Kembali usaha topeng yang telah lama tidak diproduksi.
Pasalnya, kerajinan topeng akan membawa dampak positif terhadap sektor ekonomi warga, sehingga berbagai pihak, seperti pemkot Malang maupun swasta diharapkan dapat berpartisipasi aktif nantinya.
Hal itu disampaikan Menteri Maruarar disela-sela penyerahan kunci rumah program gotong royong renovasi rumah merah putih oleh Lippo yang menjadi bagian dari program 3 juta rumah dalam satu tahun di kampung Topeng tersebut pada Jumat (17/10) malam.
Sebagaimana diketahui, kampung topeng yang dulunya Bernama kampung desa menanti ini digagas oleh Menteri sosial Khofifah Indar Parawansa pada tahun 2016.
Kampung ini didirikan untuk menampung warga yang tidak mempunyai rumah dan dalam kesehariannya bekerja sebagai pengamen, pemulung dan pengemis. Di kampung ini pun warga dibuatkan rumah dengan ukutan 4X6 meter persegi dengan hak guna pakai.
Dari 33 kepala keluarga, mayoritas sumber penghasilan warga saat itu dari membuat kerajinan topeng dan pihak pemkot Malang melalui dinas sosial setempat memberi pelatihan, pendampingan, permodalan hingga pemasarannya.
Berjalannya waktu, usaha topeng pun menemui banyak kendala, terutama dari sisi pemasaran dan warga banyak beralih profesi. Seperti menjadi sopir angkutan, bekerja di pabrik rokok, membuka toko kelontong dan lain-lain. Dari kondisi inilah, Menteri PKP meminta agar usaha topeng dimulai lagi.
“Mohon dipelajari dengan baik potensi dan peluang pasarnya, sehingga nantinya dari usaha ini ada ujungnya atau dampak positif terhadap ekonomi warga. Kampung ini unik dan say akita memiliki potensi besar dalam upaya mengungkit ekonomi warga.
Konkritnya, topeng harus mempunya ciri khas, warga bisa membuat pameran dan pertunjukan berbasis topeng, agar wisatawan bisa datang,” imbuh Menteri yang akrab disapa Ara itu.
Ditambahkan Ara, dengan sinergi dan kolaborasi dari berbagai pihak, dia optimistis upaya ini akan terealisasi dengan baik. Pihaknya pun mengaku senang datang ke kampung ini dan mendukung sepenuhnya jika usaha topeng ini dimunculkan lagi. “Dari uang pribadi saya, saya nanti akan membeli topengnya dengan nilai Rp 5 juta setiap bulan,” sambungnya.
Terkait hal tersebut, wali kota Malang, Dr Ir Wahyu Hidayat MM mengucapkan terima kasih atas perhatian Menteri PKP tersebut dan dia berkomitmen akan mewujudkan program ini dengan baik. “Saya akan memerintahkan kepala Diskopindag kota Malang untuk memberi pelatihan, pendampingan, dan bantuan peralatan dalam pembuatan topeng ini,” ungkapnya.
“Kami akan memberi perhatian penuh atas program ini, sehingga ekonomi warga kampung topeng ini akan lebih baik lagi. Tentu ini menjadi salah satu program prioritas kami, sehingga kampung ini nantinya diharapkan juga menjadi salah satu tujuan wisata. Kalangan swasta dan akademisi pun akan kami libatkan guna mewujudkan itu semua,” pungkas Wahyu.(asa)
0 Comments