'Balaikota Menulis 2:111 Tahun Kota Malang', Diluncurkan


Kota Malang - Pemerintah Kota Malang kembali menorehkan catatan positif dengan diluncurkannya buku "Balaikota Menulis 2: 111 Tahun Kota Malang". Buku ini merupakan karya kolaborasi dari 14 penulis yakni para Aparatur Sipil Negara (ASN), baik Pegawai Negeri Sipil (PNS) maupun Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK), sebagai bagian dari peringatan 111 tahun Kota Malang.

Buku ini berbeda dari publikasi biasanya karena seluruh isinya adalah buah pikiran dan ide-ide inovatif dari para ASN Pemkot Malang. Mereka tidak hanya menulis tentang pekerjaan sehari-hari, tetapi juga membagikan perspektif pribadi, gagasan untuk kemajuan kota, hingga refleksi mendalam tentang peran mereka sebagai abdi negara. 

Kehadiran buku ini menunjukkan bahwa ASN tidak hanya bertugas secara administratif, melainkan juga memiliki kapasitas untuk berpikir kritis dan berkontribusi secara kreatif. Peluncuran buku ini menjadi bukti nyata komitmen Pemerintah Kota Malang dalam mendorong budaya literasi dan inovasi di kalangan pegawainya. 

Buku ini adalah manifestasi dari semangat kolaborasi dan inovasi yang kami tanamkan. Kami ingin menunjukkan bahwa setiap ASN memiliki potensi besar untuk menjadi agen perubahan.

Demikian yang disampaikan Agung H. Buana, selaku inisiator dan ketua tim editor dalam sambutannya saat acara peluncuran buku ini di Gramedia Kayutangan kota Malang pada Jumat (22/8).

Menyusul buku pertama, Balaikota Menulis: 110 Tahun Kota Malang pada tahun 2024, buku ke-2 ini diharapkan dapat menjadi bagian dari sejarah literasi Kota Malang. 

Melalui buku kedua ini, kata dia, diharapkan masyarakat dapat memahami lebih dalam mengenai perjalanan Kota Malang, khususnya dalam perannya sebagai pusat pendidikan, pusat pariwisata dan wisata kuliner.

"Selain itu, juga kota Malang sebagai pusat industri jasa, ekonomi kreatif, pusat kota bersejarah, heritage dan budaya yang telah dikenal luas, serta kontribusi Balaikota Malang dalam mendukung pengembangan sejumlah sektor tersebut dari masa ke masa," tambah Agung. 

Keberadaan buku "Balaikota Menulis 2", terang dia, diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi ASN di daerah lain untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi yang lebih besar bagi masyarakat.

"Selain itu, buku ini juga berfungsi sebagai dokumentasi berharga yang merekam perjalanan dan pemikiran para ASN dalam membangun Kota Malang tercinta," jelas Agung. 

Diterbitkannya buku ini mendapat apresiasi dari Kepala Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (DisDispussipda) kota Malang, Ir Yayuk Hermiati M.H. "Saya berharap buku "Balaikota Menulis 2" ini dapat menjadi tradisi yang berkelanjutan memicu lebih banyak lagi ASN untuk berani menulis dan berbagi," ujarnya. 

Perempuan berkacamata itu pun mengajak untuk menjadikan literasi sebagai pondasi utama dalam membangun pemerintahan yang transparan, akuntabel dan responsif terhadap kebuthan masyarakat. 

Menurutnya, melalui tulisan yang terkumpul dalam buku ini dapat terlihat berbagai perspektif, ide inoveatif, serta refleksi dari ASN Kota Malang. Tidak hanya memperkaya literasi, tapi juga menjadi sumber inspirasi bagi pembangunan daerah. 

"Saya berharap buku "Balaikota Menulis 2" ini dapat menjadi tradisi yang berkelanjutan memicu lebih banyak lagi ASN untuk berani menulis dan berbagi. Mari kita jadikan literasi sebagai pondasi utama dalam membangun pemerintahan yang transparan, akuntabel dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat," pungkasnya. 

Dalam kesempatan ini penulis juga memberikan 2 buku ke perpustakaan kota Malang sebagai amanat dari UU Nomor 13 Tahun 2018 tentang Serah Simpan Karya Cetak dan Karya Rekam.

Sejarah adalah milik mereka yang sudah almarhum. Sejarah adalah ihwal mereka yang masih hidup.say Sejarah adalah milik mereka yang berani menuliskannya. (Abdul Malik, penulis seni budaya Malang). (say)
Baca Juga

Post a Comment

0 Comments